Acapkali dijumpai beberapa lulusan universitas (fresh graduate) merasa enggan melamar sebuah lowongan pekerjaan karena terhadang persyaratan GPA atau biasa disebut IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Tidak salah memang jika perusahaan mencantumkan “IPK minimal sekian” dalam iklan lowongan kerja.
Perusahaan tentu mempunyai alasan ketika mereka mencantumkan angka minimum IPK sebagai syarat penerimaan rekrutmen karyawan baru. Alasannya adalah perusahaan memerlukan orang yang cerdas dalam mencerna sistem kerja dan memiliki pengetahuan yang baik khususnya pengetahuan tentang bidang kerjanya. Sederhananya, hard skill juga sangat penting untuk bersinergi dengan soft skill.
Ketika ditanya mengenai kriteria kandidat seperti apa yang menarik perhatian mereka, kebanyakan manager HRD menjawab bahwa soft skill adalah yang terpenting. Sebesar 71% Manager SDM menilai kecerdasan emosional, kepiawaian bersikap dan kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerja adalah lebih krusial dari kepemilikan tingkat intelejensi tinggi. Begitulah hasil dari riset yang dilakukan oleh sebuah situs bernama Carrier Builder.
Lalu, alasan-alasan apa saja yang dipertimbangkan oleh manajer HRD sehingga menyimpulkan bahwa kecerdasan emosi dan soft skill penting sekali untuk dikedepankan? Berikut adalah ulasan singkatnya.
1. Ability to Work Under Pressure
Perusahaan tentu mempunyai alasan ketika mereka mencantumkan angka minimum IPK sebagai syarat penerimaan rekrutmen karyawan baru. Alasannya adalah perusahaan memerlukan orang yang cerdas dalam mencerna sistem kerja dan memiliki pengetahuan yang baik khususnya pengetahuan tentang bidang kerjanya. Sederhananya, hard skill juga sangat penting untuk bersinergi dengan soft skill.
Ketika ditanya mengenai kriteria kandidat seperti apa yang menarik perhatian mereka, kebanyakan manager HRD menjawab bahwa soft skill adalah yang terpenting. Sebesar 71% Manager SDM menilai kecerdasan emosional, kepiawaian bersikap dan kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerja adalah lebih krusial dari kepemilikan tingkat intelejensi tinggi. Begitulah hasil dari riset yang dilakukan oleh sebuah situs bernama Carrier Builder.
Lalu, alasan-alasan apa saja yang dipertimbangkan oleh manajer HRD sehingga menyimpulkan bahwa kecerdasan emosi dan soft skill penting sekali untuk dikedepankan? Berikut adalah ulasan singkatnya.
1. Ability to Work Under Pressure
Mengingat kenyataan bahwa sebuah perusahaan tidak selalu berada di posisi aman, dan terhindar dari turbulensi, perusahaan perlu memperkerjakan orang-orang yang tahan tekanan. Saat terjadi resesi misalnya, penjualan menjadi anjlok dan berdampak buruk pada operasional perusahaan. Karyawan terpaksa bekerja ekstra dengan benefit yang mungkin justru berkurang.
Dalam kondisi tersebut, orang yang memiliki soft skill terasah, memiliki kemampuan mengatur emosi yang baik, akan lebih bisa diandalkan dalam mengambil keputusan yang efektif dibanding karyawan yang hanya cerdas di teori manajemen perusahaan.
2. A Key Factor to Employee Retention
Banyak hal yang memicu seorang karyawan untuk meninggalkan perusahaan tempat ia bekerja dan berpindah ke perusahaan lain. Bisa karena alasan peningkatan karir, atau yang sering terjadi adalah karena masalah dengan atasan atau rekan kerja. Salah seorang pakar SDM Indonesia mengatakan bahwa karyawan yang membuat lingkungan kerja di sekitarnya menjadi tidak nyaman, harusnya dilepas saja dari perusahaannya.
Di situlah terlihat pentingnya soft skill tersebut untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif dan penuh rasa memiliki terhadap perusahaan. Keterampilan berkomunikasi, membangun hubungan personal yang baik adalah esensi dari soft skill yang seharusnya dimiliki oleh setiap karyawan.
Karyawan yang hanya berbekal GPA tinggi, selain mereka belum tentu bisa membangun hubungan harmonis antar karyawan dan partner, juga memiliki kemungkinan merusak suasana kerja dengan self-focused, memikirkan tujuan pribadi, provokasi dan hal-hal negatif lainnya.
3. Encourage Team Work
Dalam sebuah perusahaan, kemampuan seseorang untuk bekerja dengan orang lain adalah satu hal yang wajib. Meskipun porsinya berbeda-beda di setiap bidang industri, teamwork ini penting sekali untuk meningkatkan produktivitas. Teamwork memperkaya ide, mempercepat pelaksanaan pekerjaan dan cara sharing beban masalah yang efektif.
Teamwork yang solid diperlukan misalnya pada saat terjadi keluhan konsumen pada sebuah perusahaan produsen sepeda motor. Ketika pelanggan complain setelah mendapati barang yang dibeli tidak dalam kondisi baik, maka tugas customer service adalah menjawab pertanyaan pelanggan dan menenangkannya. Sedangkan untuk memperbaiki kesalahan sepeda motor, diperlukan peran dari departemen produksi. Tanpa ada kerja sama yang baik, mereka tidak akan berhasil memberikan quick response kepada pelanggan.
Dengan fakta-fakta di atas, jelas bahwa pintar secara akademik dan teknis saja tidak cukup. Perlu penunjang seperti kecerdasan emosi dan juga soft skill.
Terima Kasih & Semoga Sukses !
Hormat Kami,
Tim Kontributor LoKerNesia